Universitas Adat Papua yang mengkhususkan pembelajarannya tentang hukum adat, didirikan di Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura pada Jumat (22/10/2021). Lokasinya di Danau Sentani, diresmikan pendiriannya oleh Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw,SE,M.Si disaksikan Staf Khusus Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Bidang Hukum Adat Dr. M. Adli Abdullah, SH, MCL dan Rektor Bidang Kerjasama Universitas Cenderawasih Dr. Fredrik Sokoy, S.Sos
Adli Abdullah dalam rapat senat pertama Universitas Adat Papua mengatakan Indonesia dengan segala keragamannya mulai dari begitu banyaknya Pulau, Suku Bangsa dan Adat Istiadat yang telah ada dari kerajaan tempo dulu berdiri menjadi satu kesatuan dalam NKRI. Masyarakat Adat adalah fondasi dari Bangsa Indonesia yang juga di pahami betul oleh para pendiri Bangsa sehingga memberikan ruang di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Ayat 18B dengan pengakuan dan dihormati sepanjang masih hidup dan berkembang serta diatur dengan perundangundangan.
Para antropolog telah membagikan kelompok masyarakat adat di Papua dan Papua barat menjadi tujuh Kelompok Adat yaitu Domberay, Bomberay, Saereri, Mamta, Mee Pago, La Pago dan Anim Ha. Oleh karena itu dengan adannya Universitas Adat Papua ini dapat memberikan konstribusi pemikiran untuk pembangunan wilayah Papua ini berdasarkan karakteristik adat dan budayanya. Universitas Adat Papua, akan menjadi tempat belajar, tempat berdiskusi dan mengembangkan diri, karena banyak persoalan Papua yang belum diselesaikan berbasis kultural.
“Saya dosen Hukum Adat Universitas Syiah Kuala, Aceh, siap menjadi dosen tamu di sini, dan selama ini banyak anak anak Papua menuntut ilmu di Aceh dan nilainya bagus-bagus karena dia fokus belajar, karena disana dilarang mabuk-mabukan. Universitas Syiah Kuala siap menerima mahasiswa mahasiswa Papua yang mau belajar di Aceh,” kata Adli.
Rapat Senat pertama Universitas Adat Papua ini diakhiri dengan peletakan batu pertama pendirian ruang belajar di Danau Sentani yang dilakukan oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw,SE,M.Si dan Rektor Bidang Kerjasama Universitas Cenderawasih Dr. Fredrik Sokoy, S.Sos disaksikan Adli Abdullah.
Peletakan batu pertama pembangunan Kampus Universitas Adat Papua dimulai dengan pembukaan selubung papan nama yang dilanjutkan dengan rapat senat pertama. Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengungkapkan, pendirian universitas adat yang berawal dari berdirinya sekolah adat pada 2017. Universitas Adat Papua ini sebagai lembaga pendidikan adat tingkat universitas yang pertama di Indonesia merupakan lembaga pendidikan didirikan sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan persoalan yang